AGROINDUSTRI.ID – Limbah biji salak atau kentos yang biasa dibuang setelah menikmati daging buah salak, ternyata saat ini sudah bisa diolah menjadi minuman dengan cita rasa mirip kopi, tidak heran jika sebagian orang pun menyebut minuman dari biji salak ini sebagai kopi biji salak.
Di Kawasan Turi, Sleman, Yogyakarta limbah biji salak yang biasanya dibuang kini mampu diolah dan menjadi salah satu oleh-oleh khas yang layak anda coba jika berkunjung ke Jogja. Olahan minuman berbahan dasar biji salak atau kentos ini memiliki cita rasa yang mirip dengan kopi robusta sehingga tidak sedikit orang yang tertipu dan mengira minuman ini adalah kopi asli.
Olahan Kopi Biji Salak Pondoh Sleman
Siapa sangka salak pondoh yang terkenal karena rasanya yang manis itu juga menyimpan potensi baru, dalam perkembangan produk agroindustri untuk meningkatkan perekonomian warga. Salah satu bagian yang bisa diolah yaitu biji salak atau kentos. Bagian yang biasanya paling tidak diminati dan tidak bisa dikonsumsi ini sekarang menjadi suatu sajian yang menarik dan berkhasiat yakni “Kopi biji salak”. Dengan cita rasa yang menyerupai kopi ditambah sedikit aroma buah salak segar membuat produk olahan ini cepat diterima oleh para pecinta kopi.
Ditambah lagi khasiat dari kopi biji salak ini dipercaya mampu membantu melancarkan pencernaan, menurunkan tensi darah dan kanker prostat. Selain keunikan karena berasal dari bahan baku yang tidak biasa, minuman ini juga diklaim tidak membawa efek samping bagi penderita hipertensi, tentu dengan catatan dikonsumsi pada dosis yang wajar. Bagi penderita hipertensi, seringkali menghindari kopi karena efek dari kandungan kopi yang dapat meningkatkan detak jantung. Selain diklaim aman untuk penderita hipertensi, bagi yang memiliki asam urat juga bisa mencobanya.
Sebenarnya untuk manfaat dari kandungan kopi biji salak ini belum bisa dibuktikan dengan hasil penelitian secara ilmiah. Karena penelitian ilmiah tentang kopi biji salak ini masih jarang dilakukan dan belum ada yang mempublikasikan secara resmi tentang kandungan zat gizi yang terdapat dalam biji salak.
Selain itu minuman ini tentu bukanlah kopi yang sesungguhnya, tapi semacam minuman yang bisa disebut sebagai salah satu alternatif pengganti kopi, disatu sisi, ide dan kreasi ini patut diapresiasi sebagai salah satu inovasi yang bisa bermanfaat dari segi ekonomi bagi warga lereng gunung Merapi yang sebagian besar memiliki kebun buah Salak yang mampu menghasilkan buah salak pondoh dengan kualitas baik.
Produk kopi biji salak ini bisa kita temui di kawasan lereng Merapi tepatnya di Desa Donokerto, Kecamatan Turi, Sleman, Yogyakarta. Kopi yang dibuat murni dari biji salak tanpa tambahan bubuk kopi lainnya. Dan untuk hasil seduhannya tetap berwarna hitam layaknya kopi Arabica atau Robusta pada umumnya, namun dengan aroma yang tidak terlalu tajam karena ada aroma salaknya serta rasa yang lebih lembut dibandingkan kopi pada umumnya. Hebatnya, buah salak yang manis juga membuat kita tidak perlu menambahkan gula yang terlalu banyak.
Ide pembuatan minuman ini berawal dari banyaknya limbah biji salak dari pengolahan makanan manisan, asinan atau produk lainnya yang menggunakan buah salak sebagi bahan bakunya. Dan dengan referensi yang di dapat dari berbagai sumber salah satunya internet maka terciptalah minuman kopi dari biji salak ini.
Proses Pembuatan Agroindustri Kopi Biji Salak
Proses pembuatannya bisa dibilang cukup mudah, Limbah dari olahan buah salak berupa biji ini dikumpulkan lalu dipilih biji yang sudah tua ditandai dengan warna biji yang hitam lalu dibersihkan dengan cara di cuci bersih dan dikeringkan. Kemudian layaknya membuat kopi biasa, biji salak kering juga disangrai hingga benar-benar matang sempurna tapi jangan sampai gosong. Selanjutnya biji salak yang sudah di sangrai digiling dengan grinder hingga menjadi serbuk lembut dan siap di kemas. Untuk membuat kopi biji salak ini setidaknya dibutuhkan 1 kilogram biji salak segar untuk membuat 1 ons serbuk kopi biji salak.
Kalau produk ini benar-benar di kembangkan dengan baik dan mendapat support dari pemerintah, ini tentunya akan menjadi sebuah produk ikonik buah tangan khas dari Kabupaten Sleman. Apabila produk ini berkembang untuk bahan baku juga tak perlu khawatir karena banyaknya perkebunan salak yang ada disekitarnya. Setidaknya produk unik ini juga sudah mulai dilirik oleh Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sleman. Dan diharapkan dengan kopi biji salak ini akan menjadi nilai jual dalam bisnis perhotelan mereka. Sebuah suguhan yang menarik dan berkesan untuk tamu tentunya. Yang bisa memberikan kesan tersendiri untuk wisatawan untuk kembali lagi berkunjung.
Dengan munculnya kreasi minuman kopi biji salak ini semakin menambah idedan wawasan kita bahwa produk hasil pertanian sebagai bahan industri yang zero waste atau tanpa limbah masih memiliki potensi yang sangat besar untuk dimanfaatkan.
Agroindustri.id merupakan media yang khusus menyajikan artikel-artikel seputar industri pertanian di Indonesia. Dengan tujuan agar masyarakat lebih mengenal dan memanfaatkan potensi hasil pertanian yang sampai saat ini belum dikelola secara maksimal.
Rekomendasi Penjual Kopi Biji Salak:
Kopi Biji Salak “Benuwin”
Alamat: Turi, Sleman Yogyakarta
No. Telephon: 0858-6837-9492
