daging ayam tiren - agroindustri.id
AGROINDUSTRI.ID – Saat ini, banyak pedagang tidak bertanggung jawab yang hanya memikirkan keuntungan bisnisnya sendiri tanpa mempertimbangkan kesehatan dan bahaya yang didapatkan orang lain. salah satu diantara pedagang nakal ini adalah para penjual daging ayam tiren.
Bagaimana bisa mereka tidak disebut sebagai pedagang yang tak bertanggung jawab, dan hanya memikirkan keuntungan saja? Sedangkan mereka dengan rasa tidak berdosa tega menjual daging ayam yang sudah sangat berbahaya dan tidak layak dikonsumsi.
Modus seperti ini sudah sangat sering terjadi meskipun pihak dinas kesehatan selalu melakukan operasi pasar. tapi apa daya, penjual yang curang jumlahnya lebih banyak dari dinas kesehatan, operasi pasar pun hanya terjadi beberapa bulan sekali atau saat ada laporan masuk dari masyarakat.
Sebagai konsumen yang cerdas, anda harus jeli membedakan antara daging ayam tiren dan daging ayam segar. Sebab perbedaan daging ayam tiren dan daging ayam segar sebenarnya sangat jelas. Jadi dengan menggunakan indera penglihatan dan penciuman pun anda sudah bisa mengetahui perbedaan daging ayam tiren dan daging ayam segar.
Untuk memperjelas apa saja perbedaan daging ayam tiren dan daging ayam segar, sebaiknya ketahui terlebih dahulu ciri-ciri daging ayam tiren dan daging ayam segar sebagai berikut ini:
Nah, itu dia ciri-ciri daging ayam tiren. Jika anda menjumpai daging ayam dengan ciri-ciri di atas, jangan sesekali untuk membelinya. Dan pastikan anda hanya membeli daging ayam yang masih segar dengan ciri-ciri seperti di bawah ini.
Dengan mengetahui ciri-ciri daging ayam tiren dan daging ayam segar di atas, diharapkan anda juga bisa memahami dengan jelas perbedaan daging ayam tiren dan daging ayam segar. Sehingga tidak ada kemungkinan anda salah memilih daging ayam yang sudah tidak segar dan menjadi sarang virus serta bakteri.
Membedakan antara daging ayam tiren dan daging ayam segar ketika masih mentah atau belum diolah memang bisa dibilang cukup mudah, akan tetapi bagaimana jika daging ayam tiren tersebut sudah diolah? Misalnya saja seperti ayam bakar, soto ayam atau ayam goreng tepung ala restoran cepat saji yang saat ini banyak dijual di pinggir jalan.
Tentu rasanya juga hampir sama dengan daging biasa, karena daging ayam sudah bercampur dengan bumbu dan mengalami perubahan tekstur.
Saya sendiri pernah mengalami kejadian unik ketika membeli kepala ayam di salah satu warung makan, entah bagaimana cara mereka memotong ayam tersebut, tetapi yang jelas di antara leher dan kepala ayam yang sudah di semur tersebut tidak tampak bekas potongan atau sayatan pisau, Ya, ini benar-benar terjadi. Apakah masuk akal kalau ayam tersebut dipotong di ujung pangkal lehernya?
Padahal jika berpedoman pada panduan sertifikasi halal ataupun SOP (Standar Operasional Prosedur) Tata cara penyembelihan ayam, harusnya bekas luka dari penyembelihan itu masih terlihat dan berada tidak jauh di bawah kepala ayam, jika penyembelihan tersebut dilakukan dengan benar dan sesuai SOP.
Jadi bisa dibilang dalam kejadian tersebut daging ayam tidak dipotong sesuai dengan standard, atau bisa jadi ayam tersebut mamang sudah mati terlebih dahulu sebelum dipotong.
Maka dari itu, kita harus selalu teliti dan waspada khususnya dalam mengkonsumsi daging ayam yang sudah diolah.
This website uses cookies.