Potensi Bangsa

Rumput Laut Dari Madura (Mini Infografis)

AGROINDUSTRI.ID – Pulau Madura, pulau yang dikenal sebagai pulau garam ini menyimpan potensi agroindustri baru untuk dikembangkan. Budidaya rumput laut di Madura berada di pesisir selatan, tepatnya di daerah Saronggi yang terdapat sentra pertanian rumput laut kualitas ekspor yang masih belum banyak diperhatikan oleh pemerintah, andai saja para petani rumput laut ini lebih diperhatikan dan dilindungi dalam hal kebijakan harga jual, tentu semangat produksi mereka akan semakin berlipat ganda.

Rumput Laut di Pulau Madura

Untuk membudidayakan rumput laut petani di Desa Saronggi Kabupaten Sumenep Madura hanya perlu membuat rakit dari bambu. Kemudian mereka meratakan bibit rumput laut yang sudah di ikat dengan tali di atas rakit bambu dan mengapungkannya di atas air laut.

Jika sudah genap 45 hari atau bahkan lebih cepat dari itu, rumput laut siap dipanen dan dikeringkan secara manual di bawah terik matahari.

Dalam setahun mereka bisa memanen sampai lima kali. Itupun masih harus bergantung pada besar kecilnya gelombang laut pesisir Saronggi, yang mempengaruhi proses pemanenan rumput laut.

Rumput laut kering dari petani Saronggi ini biasanya dijual dengan harga Rp8.600 per kilogramnya. Sangat jauh jika dibandingkan dengan tiga atau empat tahun lalu yang tembus hingga Rp20.000 per kilogramnya dipasaran.

Lesunya harga rumput laut ini kemungkinan dipengaruhi oleh permintaan ekspor rumput laut yang menurun. Di pasar internasional, negara-negara seperti Filipina dan Thailand merupakan pesaing Indonesia dalam eksport rumput laut.

Related Post

Hasil Olahan Produk Rumput Laut, Siap Dikembangkan!

Olahan Rumput Laur Petani di Madura

Banyak faktor yang menyebabkan harga rumput laut di Indonesia merosot tajam. Selain dari sisi kebijakan pemerintah, kualitas adalah segalanya yang menjadi penentu harga di pasaran.

Dulu rumput laut hasil panen petani di Desa Saronggi seringkali diekspor hingga ke luar negeri mulai dari Filipina, Tiongkok dan negara tetangga lainnya. Petani diuntungkan dengan harga yang melambung tinggi. Berbeda dengan sekarang. Setelah panen dan dikeringkan, rumput laut masih harus diangkut dan disetor ke gudang.

Salah satu cara petani di Desa Saronggi untuk mendapatkan penghasilan tambahan yaitu dengan mengolah sendiri hasil rumput laut mereka menjadi produk siap saji. Disini sisi kreatifitas mereka pun bekerja, menghasilkan sebuah produk olahan rumput laut siap saji berupa agar-agar yang diolah dengan santan kelapa.

Jajanan ini banyak di jual di sekitar Saronggi dengan harga Rp1.000 s/d. Rp2.000 saja sangat murah memang, namun keuntungan ini bisa menjadi salah satu jalan agar dapur para petani rumput laut di desa Saronggi tetap mengepul.

Share & ikuti rubik terbaru Agroindustri ID #PotensiBangsa melalui akun Instagram @Agroindustri.id, yang akan mengulas berbagai potensi dan keunggulan industri berbasis pertanian di Indonesia setiap minggunya.

 

Agroindustri ID

Situs Industri Pertanian Indonesia

This website uses cookies.