AGROINDUSTRI.ID – Proses pengolahan tebu menjadi gula pasir sudah berlangsung sejak puluhan tahun lalu, di Indonesia sendiri tercatat ada beberapa pabrik gula dengan kapasitas produksi cukup besar yang sudah mulai beroperasi sejak jaman penjajahan Belanda, beberapa pabrik bahkan hingga kini masih bisa beroperasi dengan baik dan menjadi tulang punggung produksi gula nasional.
Tidak dapat dipungkiri lagi, gula merupakan salah satu bahan makanan yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan manusia. Bagaimana tidak, gula adalah bahan yang banyak digunakan sebagai bahan pemanis alami selain madu, Terlepas dari fungsinya tersebut, gula juga memiliki kadar glukosa yang begitu tinggi. Dimana glukosa ini nantinya akan diolah menjadi energi.
Nah, selain berfikir apa saja manfaat dan kegunaan gula, apakah anda juga pernah berfikir sebenarnya bahan apa saja yang digunakan untuk membuat gula dan bagaimana caranya?. Selain menggunakan air aren, tebu juga merupakan salah satu bahan yang sering digunakan untuk membuat gula.
Di Indonesia, Lahan pertanian yang paling luas digunakan untuk menanam Tebu ada di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Biasanya lahan pertanian yang digunakan untuk menanam tebu merupakan lahan kas desa atau asset daerah, sehingga mulai dari tahap penggarapan lahan, penanaman bibit tebu, pemanenan dan penjualan dilakukan sistem kontrak.
Setelah dipanen tebu pada dasarnya harus segera diangkut ke Pabrik Gula untuk segera di olah, jika tebu dibiarkan terlalu lama maka kadar air dan glukosa di dalam batang tebu akan semakin berkurang dan akan berpengaruh pada jumlah dan kualitas gula pasir yang dihasilkan.
Maka dari itu, tidak lama setelah tanaman tebu di panen hari itu juga langsung didistribusikan ke Pabrik Gula terdekat.
Proses pengolahan tebu menjadi gula pun tidak begitu panjang. Ingin tahu bagaimana Proses pengolahan tebu menjadi gula? Simak ulasan berikut
1. Pengolahan awal
Sebelum masuk pada Proses pengolahan tebu menjadi gula selanjutnya, terlebih dahulu tebu akan melalui proses pengolahan awal. Dimana dalam proses ini tebu akan dipilah hingga memenuhi syarat minimal untuk dapat diolah menjadi gula.
Nah tebu yang siap di olah adalah tebu yang memiliki kriteria antara lain adalah matang, bersih dan segar. Jika salah satu dari ketiga syarat tersebut tidak dipenuhi maka tebu tidak akan diolah atau tidak masuk dalam Proses pengolahan tebu menjadi gula selanjutnya.
2. Penggilingan
Setelah dipilah dan ditimbang, kemudian tebu akan masuk pada proses penggilingan. Proses pengolahan tebu menjadi gula ini merupakan proses inti dimana tujuannya sendiri adalah untuk memeras air sari tebu atau yang lebih dikenal dengan sebutan nira.
Biasanya, tebu yang sudah memenuhi syarat seperti yang sudah disebutkan di atas, akan menghasilkan nira yang jauh lebih banyak dengan kualitas yang lebih baik pula. Selain itu, tebu matang juga biasanya akan jauh lebih mudah pecah sehingga nira dapat diperas maksimal.
Dan untuk mendapatkan nira secara maksimal, penggilingan biasanya akan dilakukan sebanyak 10 kali dengan menggunakan 5 unit alat giling.
3. Pemurnian
Sesaat nira sudah terkumpul, bukan tidak mungkin jika dalam nira tersebut terdapat kotoran yang dapat merusak kualitas gula nantinya. Ya, meskipun sebelumnya tebu telah dibersihkan terlebih dahulu, namun kotoran ini juga bisa berupa kulit batang tebu.
Proses pengolahan tebu menjadi gula untuk mendapatkan nira murni ini terdiri dari beberapa macam pemurnian, antara lain adalah proses defekasi dan proses sulfitasi. Dimana proses tersebut dapat dilakukan dengan cara pemanasan, pengapungan, pengendapan, penyaringan, atau menggunakan bahan kimia yang dapat memisahkan bahan non gula.
4. Penguapan
Jika bahan gula sudah sterill atau siap diolah pada Proses pengolahan tebu menjadi gula selanjutnya, maka langsung pindahkan bahan gula pada alat penguapan. Dimana proses ini bertujuan untuk membuat nira yang tadinya masih dalam bentuk encer menjadi lebih kental dan memudahkan proses pengkristalan.
Penguapan nira sendiri dilakukan dengan temperatur 65 – 110 derajat celcius. Dan dalam melakukan proses penguapan anda harus memperhatikan beberapa hal ini :
• Kecepatan dan temperatur penguapan
• Tidak mengakibatkan kerusakan gula
• Tidak menimbulkan kerusakan baru untuk proses selanjutnya
• Cost (harga) yang lebih terjangkau
5. Kristalisasi
Sesaat nira telah melalui proses penguapan dan terbentuk nira kental, kemudian masuk Proses pengolahan tebu menjadi gula yaitu tahap pengkristalan. Pada tahap ini, gula akan terpisah dari kotoran yang belum terpisah di tahap sebelumnya.
Selain itu, kristal gula juga akan dibedakan atau disortir sesuai dengan kualitasnya. Seperti kristal dengan kemurniaan tingkat 1 hingga kristal dengan tingkat kemurnian tingkat 4.
6. Putaran
Meskipun sudah diambil kristalnya, namun Proses pengolahan tebu menjadi gula tidak cukup sampai di sini saja. Selanjutnya kristal yang sudah didapatkan tadi akan masuk pada proses putaran.
Pada proses putaran ini akan dilakukan pemisahan kristal dengan larutan (stroop) yang biasanya masih menempel pada kristal.
7. Pengeringan dan pendinginan
Masuk pada Proses pengolahan tebu menjadi gula terakhir yaitu pengeringan dan pendinginan gula yang sudah terpisah dari larutannya. Proses pengeringan dan pendinginan sendiri biasanya akan dilakukan dalam 2 mesin berbeda. Sehingga dapat dihasilkan gula dengan kualitas terbaik (kering dan murni).
Itulah tahapan Proses pengolahan tebu menjadi gula dari awal (pemilihan) hingga gula siap dikemas dan dipasarkan. Jika anda tertarik untuk melihat proses pembuatan gula pasir atau gula semut secara langsung anda bisa mengunjungi Pabrik Gula Madukismo, yang berada di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Disini selain bisa melihat suasana pabrik gula anda juga bisa menikmati berkeliling di sekitar area Pabrik Gula Madukismo dengan menggunakan kereta wisata yang ditarik oleh sebuah lokomotif dari jaman penjajahan.