Dataran Tinggi Dieng adalah tujuan wisata populer di Jawa Tengah. Meski utamanya merupakan tujuan wisata bukan berarti masyarakat tidak mengembangkan sektor lain untuk mendongkrak perekonomian lokal.
Jika Anda sedang berlibur di Dieng dan sedang berjalan-jalan di padang rumput Anda mungkin akan menemukan domba-domba besar. Nah beberapa penduduk mendapatkan penghasilan dari domba yang awalnya hanya cocok dikembangkan di sana.
Pernahkah teman petani mendengar tentang domba Texel? Domba texel dari Belanda ini dikenal dengan dagingnya yang sangat tebal. Texel memiliki lebih banyak daging daripada jenis domba lainnya.
Pada umumnya domba ini hanya ditemukan di sekitar wilayah Dieng, Wonosobo serta Banjarnegara. Adapun jika diperhatikan dengan seksama, domba Texel ini memiliki bulu berwarna putih keriting. Sangat lucu!
Di tempat kelahirannya bulu ini dicukur setiap beberapa bulan untuk diolah menjadi wol.
Cuaca dan iklim Dieng yang sejuk tampaknya menjadi faktor mengapa Domba Texel dapat dipelihara di sana. Namun, saat ini keberadaan Domba Texel sudah jauh lebih luas. Pasalnya, selain ada di daerah Dieng dan Wonosobo, para peternak Domba Texel sudah bisa ditemukan di Jawa Barat ataupun daerah Jawa Tengah lainnya seperti Solo.
Sejarah Awal Mula Kemunculan Domba Texel di Indonesia
Domba Texel pada awalnya berasal dari Belanda tepatnya di pulau Texel. Sampai tahun 1978 Indonesia menerima impor domba Texel dari Belanda untuk pengembangan di wilayah Jawa Barat, akan tetapi setelah beberapa tahun tidak berkembang akhirnya dipindahkan ke Jawa Tengah. Nah, di Jawa Tengah ternyata domba texel ini bisa berkembang dengan baik sampai saat ini.
Domba Texel termasuk dalam kategori domba potensial karena merupakan penghasil daging terbaik. Domba yang dewasa beratnya bisa mencapai 100 kg sedangkan yang betina bisa mencapai 80 kg dengan karkas sekitar 55 persen.
Oleh karena itu banyak masyarakat Wonosobo yang memulai usaha pembibitan domba persilangan di Texel dengan domba asli guna mendapatkan keuntungan yang lumayan.
Domba texel memang memiliki daging yang lebih tebal dan wol yang lebih tebal dibandingkan jenis domba lainnya. Peternak domba Texel tahu bahwa mereka tidak hanya mendapatkan dagingnya. Namun Texel juga memiliki kualitas wol yang baik dengan diimbangi harga ekonomis. Sayangnya tidak semua wilayah Indonesia bisa menjadi tempat berkembang biak domba ini.
Dari segi strategi pengembangbiakan, umumnya peternak di Indonesia memelihara domba texel hingga bunting. Jadi ia memiliki keuntungan terbaik dari Peranakan dalam waktu yang sangat singkat.
Saat ini ada juga yang melakukan eksperimen dengan melakukan persilangan antara domba Texel dan domba Dorper sehingga menghasilkan jenis domba yang sangat baik. Sebelum ini kita semua tahu bahwa kambing Dorper adalah jenis kambing pedaging raksasa yang empuk dan minim lemak pada dagingnya.
Maka dari itu, tidak heran jika semakin hari semakin banyak peternak yang berminat mengembangkan jenis domba texel. Karena ada sisi ekonomi yang bisa membantu memperbaiki kualitas hidup mereka di daerah pedesaan seperti Dieng, Wonosobo, dan beberapa daerah sekitarnya.
Itulah beberapa informasi terkait domba texel yang perlu kamu ketahui. Bagaimana, apakah Anda sudah semakin mengenal tentang jenis domba yang satu ini. Nah, jika Anda tertarik untuk mengembangkannya, salah satu peternakan yang bisa Anda jadikan referensi untuk mencari bibit domba texel adalah GB Farm.