News

4 Ciri Perusahaan Startup Siap Scale up

ciri perusahaan siap scale up

Scale up adalah strategi bisnis yang bertujuan untuk membuat perusahaan menjadi lebih besar dari kondisi sekarang. Untuk melakukan scale up ada beberapa indikator yang perlu ditunjukkan, seperti sudah kewalahan menerima order, cash flow stabil, hingga adanya kesempatan untuk memperluas pasar.

Berikut merupakan pembahasan terkait ciri-ciri startup yang sudah siap melakukan scale up bisnis. 


1.Kewalahan Mengatur Order

Tanda-tanda paling jelas bahwa perusahaan atau startup Anda sudah siap untuk melakukan scale up adalah sering menolak order. Artinya, secara bisnis Anda harus mengakui bahwa kapasitas produksi sudah tidak sebanding dengan jumlah permintaan atau order yang diminta oleh konsumen.

Untuk bisa menghadapi derasnya permintaan pelanggan, mau tidak mau Anda harus melakukan scale up, baik dari sisi sumber daya manusia (SDM), alat produksi, lokasi operasional, atau penambahan modal sebagai pembelian bahan baku.

Kebiasaan menolak order sendiri terbilang cukup aneh bagi sebuah bisnis, terutama perusahaan startup. Kenapa? Karena secara tidak langsung kondisi ini justru akan membuat calon pelanggan jengah dan merasa malas untuk sekadar melakukan pemesanan. 

Sebaiknya jangan lakukan hal ini jika ingin bisnis bisa berkembang secara nasional, karena kenyamanan dan kemudahan proses order pelanggan merupakan kunci utama agar bisa mendapatkan repeat order.

2.Cash Flow Stabil

Indikator selanjutnya yang bisa dilihat sebagai ciri startup siap scale up yakni memiliki cashflow stabil. Apa itu cash flow? Cash Flow adalah aliran dana yang berasal dari aktivitas penjualan serta modal untuk melakukan produksi di batch berikutnya.

Alur kas perusahaan yang sehat merupakan sebuah bukti bahwa perusahaan memiliki keuangan yang sehat dan siap melakukan ekspansi bisnis lebih besar. Pada titik ini, Anda dan tip sudah berhasil membuktikan kalau bisnis yang dijalankan benar-benar dibutuhkan dan laku dipasaran.

Adapun kelebihan suatu bisnis dengan cash flow stabil sendiri yakni tidak perlu adanya hutang untuk menutupi operasional perusahaan. Anda bisa membayar gaji karyawan dengan tepat waktu, modal produksi aman, serta masih ada sisa kas untuk jaga-jaga jika terjadi satu hal yang tidak diinginkan.

3.Mendapat Banyak Repeat Order

Mendapat banyak repeat order juga bisa menjadi tanda bagi startup untuk mulai scale up, hal ini bahkan sama pentingnya seperti mendapat cash flow stabil. Dengan memiliki pelanggan tetap yang rutin melakukan repeat order, maka Anda sudah dianggap berhasil menciptakan pangsa pasar yang tertarget.

Agar jumlah penjualan semakin maksimal, Anda tinggal melakukan optimasi produk, salah satunya bisa dengan cara menjaga kualitas agar tidak mengalami penurunan. Selain itu, Anda juga bisa menawarkan produk add-on atau tambahan yang bisa mendukung produk utama.

Sebagai contoh, jika bisnis awal startup Anda adalah jasa transportasi seperti Gojek dan Grab. Anda bisa menambahkan lini bisnis turunan yang masih berhubungan dengan jasa transportasi, seperti jasa pesan makanan, jasa antar barang, hingga menciptakan e-walley agar pelanggan lebih cepat dalam melakukan transaksi.

Skenario di atas tentu menjadi contoh yang baik dalam menciptakan ekosistem bisnis yang konsisten dan berkelanjutan. Pasalnya, Anda akan menjadi top mind sehingga pelanggan tidak perlu melirik ke layanan lain jika butuh jasa tambahan.

4.Kurang Inovatif dan Perlu Tenaga Ahli

Inovasi saat ini menjadi kunci utama agar bisnis startup bisa terus bertahan. Jika perusahaan atau bisnis Anda masih stagnan maka sebaiknya mulai scale up dengan menambah sumber daya manusia. Penambahan atau penggantian karyawan bisa menjadi opsi agar bisnis bisa terus kompetitif. 

Itulah beberapa ciri perusahaan startup siap untuk melakukan scale up. Bagaimana menurut Anda? Adapun terkait tutorial cara scale up perusahaan di era digital Anda bisa membaca di artikel startupstudio.id.

Semoga bermanfaat.

Comments

Trending

To Top