AGROINDUSTRI.ID – Salah satu tugas para laborat adalah meneliti beberapa benda. Bahkan semua benda bisa diteliti oleh para laborat. Apalagi benda-benda yang berhubungan dengan manusia. Benda-benda tersebut harus benar-benar diteliti dengan benar. Agar saat digunakan bisa aman dan terjamin kesehatannya. Salah satu cara meneliti benda-benda tersebut adalah dengan melalui uji organoleptik atau uji sensoris.
Sistem penelitian yang dilakukan harus menjadi sistem penelitian yang tepat. Karena hasil penelitian akan dijadikan patokan untuk aktivitas penggunaan benda yang diteliti tersebut. Jika uji organoleptik ini tidak dilakukan, maka kita akan kecolongan dalam menggunakan produk yang salah. Seperti misalnya produknya rusak, busuk, atau berjamur.
Secara tidak langsung, sebenarnya kita sudah sering menggunakan uji sensoris ini. Karena pada dasarnya uji jenis ini tidak hanya akan dilakukan di laboratorium saja. Melainkan juga sudah sering kita lakukan. Memang jika dilakukan di laboratorium, tingkat ketelitiannya akan lebih tinggi.
Pengertian Uji sensoris
Adapun pengertian dari uji sensoris itu sendiri adalah sebuah sistem uji obyek makanan yang menggunakan alat indera. Jadi, dalam menggunakan sistem uji ini, kita menggunakan kelima indera kita. yakni mulai dari indera penciuman, indera penglihatan, serta indera peraba.
Maka dari itu, uji sensoris dapat dilakukan oleh manusia awam. Bahkan secara tidak langsung uji ini selalu kita lakukan secara reflex. Seperti pada contohnya adalah ketika kita sedang membeli buah di pasar. Secara tidak langsung, kita akan mengetes kematangan buah dengan cara menekan-nekan buah. Kemudian mencium buah dengan hidung untuk mengetes kematangan buah dari baunya atau aromanya.
Kemudian uji sensoris juga bisa dilakukan ketika membeli makanan siap saji. Kita akan membau makanan tersebut untuk memastikan bahwa makanan tidak basi dan aman untuk dimakan. Maka dari itulah, pengertian uji sensoris adalah sebuah uji makanan yang dengan menggunakan indera manusia sebagai alat utamanya.
Tujuan dari uji sensoris adalah untuk menjaga mutu makanan. Sehingga makanan aman untuk dipasarkan. Selain itu, makanan juga akan lebih tinggi eksistensinya di mata masyarakat.
Dalam memahami pengertian uji sensoris ini, kita harus mengenal hal-hal yang harus ada dalam pengujian. Ada 3 syarat utama pelaksanaan uji sensoris ini, di antaranya adalah adanya kejujuran respon, adanya pemrosesan respon, serta adanya benda atau objek yang akan diuji.
Prasyarat Tempat Uji Sensoris
Selain itu, ada juga prasyarat tempat untuk melakukan uji sensoris ini. Di antaranya adalah dipilihnya tempat pengujian yang tenang, sehingga tidak akan mengganggu proses pengujian. Kemudian dipersiapkan ruangan khsusus untuk pengujian, ada dapur untuk tempat penyiapan objek dan alat, peralatan yang lengkap, ada ruang untuk menunggu bagi panelis, ruang untuk penyaluran format pengujian, dan ruang khusus untuk tempat pengarahan.
Peran Alat Indera Dalam Uji Sensoris
Peran dari alat indera dalam uji organoleptik ini akan dibagi sesuai dengan fungsi alat indera masing-masing. Seperti mata, sebagai indera penglihatan yang akan berperan sebagai alat pendeteksi bentuk, tekstur, warna, dan lain-lain.
Sedangkan hidung sebagai indera pembau dapat peran sebagai indikator kerusakan produk dari aroma yang dipancarkan. Untuk lidah, sebagai indera pengecap dapat berfungsi sebagai alat uji kepekaan rasa. Dan indera peraba yaitu jari-jari tangan adalah sebagai penguji tekstur serta bentuk yang telah dideskripsikan oleh indera penglihatan.
Dilihat dari pengertian uji organoleptik ini, ada kelemahan dan kelebihannya. Diantara kelebihannya adalah proses pengujian dapat dilakukan dengan cermat dan memiliki sifat relevansi yang cukup tinggi. Namun ada juga kelemahannya, yaitu ketidaksinkronan antara hasil pengujian indera dengan hasil catatan atau hasil pelaporan. Ini dikarenakan alat indera itu sendiri yang memang sangat sulit untuk dideskripsikan.
